Visi – Misi KG 2020: ‘To become the biggest, the best,the most integrated and wide spread corporation in South East Asia through knowledge base industry to create well educated society, enlighten and respect to cultural differences and social welfare.’ Pertanyaan, dan sekaligus harapan, besar dari Top Management Kompas Gramedia (KG) adalah bagaimana dan sejauh apa Fungsi HR dapat berkontribusi dalam mewujudkannya. Syarat utama untuk dapat menjadi perusahaan yang terbesar, terbaik dan terintegrasi di level Asia Tenggara adalah satu: memenangi persaingan dengan kompetitor sejenis.
Melihat lini bisinis KG yang cukup bervariasi mulai dari bisnis media sebagai core business(yang bahkanmaturity level-nya berbeda-beda antar platform) hingga bisnis hospitality & resorts yang sedang dalam tahap ekspansi, tantangan utama pertama untuk mewujudkan visi dan misi tersebut adalah mengatasi kompleksitas yang ada. Tantangan utama kedua adalah menghadapi persaingan dari korporasi lain (baik head to head competitor maupun bukan) yang memiliki skala bisnis yang sama atau bahkan lebih besar dari KG, baik yang masih bermain di level lokal/nasional, regional maupun yang sudah mencapai level multinasional. Bersaing dengan yang masih di level lokal/nasional mungkin kita masih cukup percaya diri dengan usia KG yang sudah mencapai setengah abad and still going strong. Namun jika sudah bersaing dengan korporasi level regional ataupun multinasional, keadaan akan menjadi lebih menantang karena dua alasan utama: 1. ‘Mereka’ (korporasi regional dan multinasional tersebut) sebagian besar sudah berpengalaman dalam mengatasi kompleksitas yang ada, baik dari segi variasi lini usaha maupun pengelolaan lintas batas negara, sebuah kompleksitas yang KG belum teruji; 2. ‘Mereka’ dapat berada di posisi mereka saat ini sebagai karena mereka telah terbukti berhasil memenangi persaingan dengan korporasi sejenis, bahkan melewati lintas batas negara, lagi-lagi sesuatu yang KG belum memiliki pengalaman yang memadai.
Nah, kembali ke pertanyaan atau harapan awal diatas, yang fungsi HR bisa kontribusikan secara signifikan sebagai permulaan adalah satu: to level the playing field, menyamakan posisi start, jika mengibaratkan persaingan bisnis level regional atau multinasional sebagai sebuah perlombaan lari. ‘Mereka’ yang sudah berpengalaman tentu saja pasti memiliki posisi start yang lebih baik karena telah memiliki sistem manajemen yang standard, namun cukup fleksibel untuk dilakukan tailor made sesuai dengan kondisi masing-masing negara, yang telah terbukti berhasil dalam membantu organisasi mencapai tujuannya. Sebuah sistem yang telah melalui Plan-Do-Check-Action berulang-ulang kali sehingga dapat mencapai tingkatan yang disebut sebagai best practice, leading practice atau yang juga dikenal sebagai world class system. Hal ini tentu saja juga berlaku sama mengenai sistem manajemen HR. Untuk bisa memiliki posisi start yang sama, fungsi HR di KG juga harus menerapkan sistem manajemen HR yang world class.
Pertanyaan berikutnya adalah: ‘bagaimana mengembangkan sebuah sistem manajemen HR di KG yang world class?’. Setelah melakukan berbagai benchmark dan studi yang cukup komprehensif, pengembangan dilakukan melalui empat pilar dalam framework berikut:
Penjelasan lebih lanjut dapat ditemui di seri tulisan berikutnya.
Arki Sudito
Staff to Corporate HR Director
Jakarta, 11 March 2014
Tolong komentar dengan kata-kata yang tidak menyinggung