×

Warning

JFolder::create: Could not create folder.Path: /home/semarawi/public_html/t3-assets/dev

Print this page
Wednesday, 06 May 2015 00:00

Bila pekerja adalah preman

Rate this item
(0 votes)
The difference between genius and stupidity is that genius has its limits
Albert Einstein
 
Premanisme adalah musuh masyarakat. Premanisme secara otomatis berkaitan langsung dengan anarkisme bila ada upaya-upaya untuk memaksakan kehendak dengan bergaya kekuatan. Beberapa hari terakhir ini kita melihat semakin merebaknya premanisme dan anarkime di lingkungan sekitar, tidak hanya di lingkungan rumah, di masyarakat, di sekolah, bahkan sudah sampai di lingkungan tempat kerja. Pada dasarnya premanisme ini berkaitan dengan sikap dan prilaku kita sehari-hari, nilai-nilai yang kita anut dan kembangkan sehari-hari dilingkungan keluarga dan masyarakat, yang kita munculkan dalam bentuk tindakan. Merupakan suatu hal yang sangat mengenaskan ketika kita memiliki cita-cita yang baik kita lakukan melalui cara-cara yang kurang baik. Cara-cara yang menentang keadaban, menentang logika kemasyarakatan, menentang logika kebenaran atas konsep-konsep kemanusiaan dan ketuhanan. Premanisme dimanapun harus dibasmi.
 
 
Sangat disayangkan bila itu terjadi dikalangan orang-orang yang mengaku terpelajar, orang-orang yang mengaku berpendidikan, orang-orang yg bekerja di sector formal, orang-orang yang seharusnya memiliki tingkat intelektual yang lebih tinggi dari pada orang-orang yang hidup dijalanan. Akankah ini kita biarkan? Akankah kita berikan peluang untuk tumbuh?
 
Premanisme adalah prilaku kolektif atau bisa menjadi prilaku kolektif bila tidak muncul kesadaran dari diri pribadi setiap orang untuk melakukan perbaikan dan menyadari bahwa hal tersebut adalah suatu yang salah. Kadangkala pembelaan terhadap diri  dan orang lain menjadi jargon pembenaran untuk melakukan premanisme. Orang yang memiliki kerangka pemikiran preman kita yakini memiliki kecerdasan emosional yang sangat rendah. Akankah kita terpaku? Akankah kita terbodohi oleh kondisi seperti  itu? Kuncinya adalah kesadaran masing-masing individu yang ditumbuhkan oleh karena adanya kebutuhan perbaikan kedepan dan perasaan kebersamaan.
 

Cita-cita yang didomplengi oleh keinginan-keinginan terselubung untuk mendapatkan pendapatan pribadi yang lebih dengan cara-cara kekerasan, melakukan pungli, pemerasan terstruktur, mengancam sesuatu untuk menyerahkan sesuatu atas dasar  menyenangkan emosi adalah premanisme terselubung dan kamuflase atas penderitaan orang lain. Oleh karena itu setiap orang harus bersadar diri sepenuhnya bahwa hidup ini  adalah suatu hal  yang harus diilhami oleh keinginan yang tulus untuk kedamaian dan juga niat untuk selalu melakukan perbuatan baik. Premanisme adalah sebuah kejahatan. Perbuatan seperti itu sangat disayangkan terjadi juga didalam lingkungan kerja dimana  pemaksaan kehendak dengan segala cara, menghalalkan prilaku-prilaku buruk dan kekerasan, mengundang pihak-pihak luar kedalam lingkungan kerja untuk melakukan dis-harmoni dan akan merusak asset-asset perusahaan dan asset yang harus dijaga bersama, adalah suatu yang sangat-sangat tidak terpuji dan harus dikutuk. Apa yang didapat dari proses itu , kebanggaankah? Kecerdasankah?,  yg tertampil hanya kebodohan semata, membakar lumbung yang menjadi sumber penghidupan semuanya.

Mari kita ciptakan harmoni dilingkungan kerja dengan cara yang santun dan beradab, dengan cara yang tidak anarkis, dengan cara yang mengutamakan kedamaian atas prinsip-prinsip kemasyarakatan dan Ketuhanan. Perusahaan adalah periuk nasi bersama sebagai karyawan, bukan periuk nasi orang lain yang bersedia berkoar-koar diluar, dengan berharap keuntungan dari kekisruhan. Masa depan perusahaan sangat bergantung dari masa depan kita bersama, bukan masa depan para preman yang kadangkala  berkedok oknum karyawan. intinya adalah masa depan kita sangat bergantung pada masa depan Perusahaan, dan demikian juga sebaliknya, masa depan Perusahaan sangat bergantung pada masa depan kita bersama. 
 
Pembelajaran terbaik adalah dari lubuk hati…
 
Last modified on Wednesday, 06 May 2015 23:30
Super User

Tolong komentar dengan kata-kata yang tidak menyinggung

Login to post comments