Bangsa ini dilahirkan oleh para pendiri bangsa dengan latar belakang yang berbeda, baik latar belakang aliran politik, pendidikan, agama, suku dan bahkan jenis kulit dan tinggi badanpun berbeda. Dari sejak kecil kita ditanamkan tentang betapa mashyurnya negeri ini. Terletak di garis katulistiwa yg membelah dunia, terdiri dari kurang lebih 250 suku bangsa dan bahasa, terbentang antara 2 samudera, 2 sirkum pegunungan, terdiri dari 13 ribu pulau (katanya), menjalani hanya 2 musim, terbagi atas 3 zone alam, 6 agama dan beberapa aliran kepercayaan yang berbeda. 2 kerajaan besar nusantara menguasai daratan hingga lautan dari madagaskar hingga ke kepulauan formosa, dan yg terpenting betapa kayanya negeri ini, bila kita merujuk hanya pada 4 hal saja. Pertama, kekayaan laut dan perikanan, negeri ini adalah negeri kepulauan yg hampir 60 persen nya adalah laut, berapa persen kekayaan laut yang sudah terolah secara mandiri. Banyak pencuri ikan yg tertangkap dan berapa banyak yang belum tertangkap, seberapa kuat angkatan laut kita menjaganya, seberapa kuat nelayan kita untuk menangkap kekayaaanya, sementara harga solar selalu meningkat sepanjang masa. Sungguh mengenaskan, negara bahari dan kepulauan yang harus mengimpor ikan dari negara tetangga yg wilayah lautnya jauh lebih kecil dari kita. Kedua, kekayaan pertanian, perkebunan dan kehutanan, berjuluk paru-paru dunia, negeri ini terbelenggu oleh kekayaan hutannya. Akibat pembabatan hutan yang serampangan, negeri ini hanya mendapatkan imbas kerusakan lingkungan, perijinan perambahan dan alih fungsi yg dikelola hanya untuk kepentingan sesaat oknum-oknum yg alpa terhadap tanggung jawab sebagai anak bangsa, hutan yg seharusnya bisa dikelola dengan baik dan menjadi asset bangsa, sekarang hanya menjadi racun ' tujuh' turunan selanjutnya. Di sektor pertanian, dimana setiap tahunnya kita harus mengimpor beras dari negara tetangga, yg justru memiliki lahan yg lebih sempit dari kita, adalah ironi yg memalukan. Ketiga, kekayaan pertambangan, mana ada negeri yg memiliki keragaman tambang seperti negeri ini, minyak ada, gas ada, batubara melimpah, pasir besi, emas, nikel, tembaga, dll, menjadi pertanyaan besar, kemanakah larinya pendapatan dari sektor ini, selama ini? jangan-jangan kebanyakan salah urus ya, dan terakhir adalah kekayaan kebudayaan, negeri lain bisa tumbuh incomenya hanya karena banyaknya devisa yg masuk dari sektor pariwisata. Bagaimanakah dengan negeri ini? Dengan negara kecil tetangga seberang saja kita tidak berhasil mengalahkan jumlah kunjungan wisatawannya, apakah yg salah? keragaman tidak dijadikan sumber kekuatan, yg dipertentangkan hanya perbedaan. Indonesia merdeka karena keragaman, dan yakin akan bertahan bila keragaman dapat dikelola dengan sepenuh hati. Bukan hanya dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan kekuasaan politik saja tapi harus dijadikan sumber kekuatan bangsa ini. Keberagaman adalah kodrati.. Keberagaman itu indah bro..